Senin, 30 November 2009

Komunitas Piaggio Corsa, Komunitas yang Flexible

Quadrophenia, adalah sebuah film yang sangat legendaris dan juga, mungkin bisa dibilang film sangat Cult. Khususnya bagi pencinta motor skuter Vespa. Whatzups.com sempat menginterview seorang pencinta skuter, Angga Pradana. Dia juga pengurus komunitas Piaggio Corsa Community. Angga memberikan alasan mengapa sangat jatuh cinta dengan skuter, alasan pemilihan nama untukkomunitasnya tersebut, dan juga kendala-kendala yang biasa dihadapi oleh komunitasnya ini. Berikut obrolan Whatzups.Com dengannya.

Halo Angga, apa kabar?

Baik-baik

Sudah berapa lama komunitas Piaggio Corsa ini berdiri?

Sekitar 2 tahun yang lalu

Ceritain sedikit dong sejarah terbentuknya Komunitas ini?
Awalnya, gue berdua sama temen (Ridwan) ketemu pas sama-sama naik Corsa. Akhirnya kepikiran untuk ngumpulin penggemar Corsa dan bentuknya Community. Tadinya mau dijadiin klub, cuma kok kayaknya terikat banget kesannya, takut gak keurus gitu.Nah pelan-pelan ketemu deh satu per satu pengendara Corsa. Terus kita ajak ngumpul-ngumpul. Mulai nyebarnya komunitas ini dari group di Friendster dan Facebook, dan lain-lainnya.


Kenapa memilih nama Piaggio Corsa Community sebagai nama untuk Komunitas ini?

Ok, karena kalau komunitas lebih Flexible aja yah, karena kita melihat kalo klub itu lebih terikat dan banyak peraturannya, jadi, disini siapa aja boleh ikut.

Jadi bukan hanya yang punya Corsa aja yang boleh masuk komunitas ini?

Yap, kebetulan ada yang pake New PX juga. Tapi mostly, semua yang ada dikomunitas ini punya Corsa

Sudah ada berapa orang anggotanya, dan sudah mempunyai cabang belum? Anggotanya kira-kira sudah 40-50 orang di Jakarta, kita juga sudah ada chapter di Bandung, dan anggotanya juga berjumlah sama lah kira-kira dengan yang di Jakarta

Mayoritas anggotanya dari kalangan apa?
Macem-macem lah, ada Pekerja, Eksmud, Mahasiswa dan Pelajar


Ada
berapa jenis seh Corsa itu sendir nggak?
Corsa
cuma ada 1 jenis di Indonesia. Tapi kalo liat Roots-nya dari negara asal Vespa, Italy ada banyak macemnya. Sebenernya nama Corsa itu untuk Market Indonesia. Kalau diluar negri lebih dikenal dengan nama PK (ada PK 50, PK 50 XL, PK 125, PK 125 Automatica, dan lain-lain). Kalo di Indonesia semuanya itu PK 125 Automatica, cuma dengan nama Corsa

Kenapa Corsa atau PK 125 Automatica ini yang banyak beredar di Indonesia?

Karena mungkin PK 125 AutomaticaThe Best dari berbagai Varian PK lainnya. Sekedar informasi atau catatan aja, PK / CorsaSkuter Matic pertama sebelum ada ET, LX, GT, apalagi Mio, Vario dan yang lainnya

Kendala-kendala apa aja yang seringtemuin dalam komunitas ini?
Paling susah ngumpulin anak-anak atau anggota lainnya. Karena pada sibuk kerja sama kuliah trus Sparepart yang kadang susah nyarinya. So, Far sih baru hal-hal seperti itu aja.

Ekspektasi buat komunitas ini kedepannya apa?

Bisa punya struktur organisasi yang paling Simple. Terus bisa punya kegiatan sosial juga, bisa ikutan syuting iklan atau film, sama bisa masuk majalah Scootering dariInggris sana.

Ada sebagian orang yang menganggap kalau "Main Vespa” itu pasti anak-anak atau orang-orang kaya (berduit), karena belanja Sparepartnya agak mahal, nge-dandaninnya juga mahal, bener gak seh pemikiran kayak gitu?
Nggak kok! Nggak bener tuh! Menurut gue sendiri, bagus itu bukan berarti harus mahal kan? banyak dari kita yang menggunakan aksesoris lokal buatan Bandung dan Jakarta. Selain itu, biasanya pesan barang-barang langsung dari Distributornya di Italy atau Singapore sampai Bangkok untuk menghindari harga yang mahal dari pedagang-pedagang Edan di Jakarta


Nggak takut dibilang "Trendy' ga naik Vespa, secara kultur MOD lagi Gede banget saat ini?
Ngak sih, kenapa mesti takut, toh sebelum kultur MOD berkembang lagi, kita kan udah pada main Vespa

Ok, Let say, apakah lima tahun ke depan bakalan naik Vespa terus, dan tetep cinta dengan Vespa?
Pasti, gue akan terus naik dan mencintai Vespa lah. Liat aja, orang naik Vespa tahun Gocapan (50-an) aja, masih keliatan ok!


Terus, apa yg membedakan komunitas ini dengankomunitas vespa yang lainnya?
Komunitas gue lebih flexible aja sih. Nggak banyak peraturan yang njilmet, siapa aja boleh ikut.
Kalau mau tau lebih banyak tentang komunitasini bisa liat dimana?
Coba cek kehttp://www.facebook.com/group.php?gid=20632130773, atau bisa juga kirim email ke piaggiocorsacommunity@gmail.com.

Depok Skateboarders : Pacu Adrenalin Diatas Papan Beroda !

Hobi masyarakat belakangan makin beragam. Bukan hanya otomotif yang belakangan booming dan digilai para bikers lokal. Namun hobi bisa juga memompa detak jantung dan memacu adrenalin. Komunitas skateboard asal Depok misalnya. Kelompok yang menamakan diri ‘Depok Skateboarders’ ini tergolong berani walau bisa mendatangkan celaka. Berbahaya? sudah pasti, namun mereka terlihat enjoy saat mengayuh papan beroda empat dan sesekali melompati rintangan besi panjang yang terhampar didepannya. Bukan hanya besi, tangga, trotoar jalan, hingga bangku yang ada di areal taman jadi sarana unjuk kebolehan komunitas ini.

Walau terbilang olahraga ekstrim, namun peminatnya terbilang banyak. Didirikan di Depok Jawa Barat, tahun 2003 silam, Depok Skateboarders memiliki anggota sekitar 20 orang. Komunitas ini rutin berlatih setiap hari mulai pukul 16.00, di areal Margo City, Ozone Area, Depok dan pelataran Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Jakarta. “Memang dibutuhkan keberanian untuk olahraga ini. Selain itu kondisi papan skateboard juga harus bagus karena kalau tidak bisa celaka. Selain itu fisik harus fit. Jangan pernah mencoba jika ketiga syarat itu belum dipenuhi,” terang Rico TI, ketua Depok Skateboard saat disambangi di Universitas Pancasila, belum lama ini.

Kemahiran seseorang bermain skateboard menurut Rico sangat tergantung dengan bakat dan skill. Jika berani dan memiliki bakat, dalam rentang waktu sekitar dua bulan seseorang sudah menguasai tehnik permainan skateboard. “Kalau masalah lama atau tidak untuk mahir main skateboard bukan dari lama atau tidaknya berlatih. Tapi tergantung bakat, kemauan besar dan sering mencoba hal-hal baru. Kalau memang bakat, paling tidak dua bulan sudah menguasai olahraga ini,” tambah lelaki gondrong itu. Berbagai tehnik harus dikuasai oleh pemula, seperti Olie, kick flip, combo trick, 360 flip, hard flip dan sebagainya.

Namun sebelum masuk pada tehnik itu, pemula wajib belajar menyeimbangkan badan dengan papan dan memposisikan kaki yang baik dan benar serta tehnik mengayuh skateboard. Hal itu dimaksudkan agar pemula bisa menguasai tehnik dasar bermain skateboard. Walau komunitas ini berdomisili di Depok, namun calon anggota yang berada di luar daerah tetap bisa bergabung. Rico menyebutkan kalau facebook merupakan alat komunikasi dan promosi komunitasnya agar dikenal ke seluruh pelosok. Berminat gabung ? silahkan sambangi pelataran parkir Universitas Pancasila setiap hari pukul 16.00.

STUTS : Komunitas Unik Yang Independen

Bikers, sapaan untuk komunitas penunggang ‘kuda besi’ belakangan makin menjejali jalanan ibukota. Para bikers membuat komunitas sepeda motor dengan merek sejenis maupun campuran. Terlebih saat hari Sabtu malam, pinggir jalan, areal mall, parkiran cafĂ©, taman dan sebagainya jadi lokasi asyik ngobrol sambil menghabiskan malam. Diantara sekian banyak komunitas motor, terselip nama STUTS (Scooters Untuk Semua). Komunitas vespa rakitan tahun tua dan muda saling melengkapi dan membuat wadah menyalurkan hobi. Komunitas yang sering nongkrong di parkiran Mall Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat itu memiliki 25 anggota.

Uniknya anggota bikers keluaran Italia ini kebanyakan merupakan gabungan siswa sekolah menengah umum dan mahasiswa. Walau terhitung pelajar, namun soal kekompakan dan solidaritas jangan pernah ragukan. Karena komposisi didalam komunitas itu terdiri dari dua sekolah dan satu perguruan tinggi. Ami, salah satu personel pengguna vespa keluaran tahun 1982 mengaku gabung demi menyalurkan hobi sesama penggila motor kembung itu. Siswa sekolah menengah umum I Cengkareng itu suka vespa karena bentuknya yang unik. “Saya suka motor ini karena unik.

Selain itu warna-warnanya juga beragam dan lucu. Walau sering mogok, namun mesin vespa gampang diperbaiki. Sekarang vespa PX biru tahun 1982 setia menemani saya kemana saja,” terangnya, belum lama ini. Walau baru berdiri tahun 2007, STUTS sudah menyambangi beberapa daerah wisata di Indonesia. Tercatat Bandung, Tasikmalaya, Pangandaran dan Purwakarta pernah dikunjungi. Selain itu, imej solidaritas yang sudah melekat pada kalangan scooteris tetap dipertahankan. Terbukti dengan beberapa kali diadakan bakti sosial untuk membantu korban bencana. Tsunami Aceh, korban kebakaran di Tambora (Jakbar), Banjir besar tahun 2008, serta Situ Gintung pernah merasakan bantuan komunitas yang tidak memiliki susunan kepengurusan itu.